Powered By Blogger

PolĂ­tica de Privacidade

Text Widget

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Text Widget

"Adapun bagi siapa yang durhaka' yang mengutamakan kehidupan didunia,, maka sesungguhnya neraka jahim adalah tempat kembalinya' adapun orang yang takut akan kebesaran Tuhan dan menahan dari keinginan hawa nafsu , maka sesungguhnya surga adalah tempat kembalinya." (Qs. An Nazi,at;37-41)

qqqqqqqqq

POST-TITLE-HERE

POST-DESCRIPTION-HERE
IMAGE-TITLE-HERE

POST-TITLE-HERE

POST-DESCRIPTION-HERE
IMAGE-TITLE-HERE

POST-TITLE-HERE

POST-DESCRIPTION-HERE
IMAGE-TITLE-HERE

POST-TITLE-HERE

POST-DESCRIPTION-HERE
IMAGE-TITLE-HERE

Rabu, 10 Februari 2010

Alat untuk Deteksi Virus Dengue dari UGM

YOGYAKARTA--Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM), khususnya Tim Dengue, mengembangkan alat yang spesifik untuk mendeteksi virus dengue di dalam darah seseorang yang menderita demam berdarah.

"Alat ini metodenya berbeda dengan Rapid Diagnostic Test. Kalau Rapid Diagnostic Test metodenya imunokromatografi, sedangkan metode yang kami gunakan imunositokimia,''  ujar salah seorang angota Tim Dengue, Dr drh Sitti Rahmah Umniyati, SU pada Republika, Kamis (4/2).
Alat yang digunakan oleh Tim Dengue untuk mendeteksi virus dengue ini menggunakan metode imunositokimia dengan antibodi monoclonal yang ditemukan oleh Prof Djokowahyono, Prof Sutaryo, dan Sitti Rahmah Umniyati, sehingga antibodinya diberi nama DSSC7. DSS berasal dari huruf depan nama ketiga penemu tersebut, sedangkan C7 karena antibodi monoclonal yang tumbuh di baris C7.
Menurut Titik, panggilan akrab Sitti Rahmah Umniyati, alat ini bisa mendeteksi sejak pasien menderita panas atau demam di hari pertama. Dalam waktu tiga jam sudah bisa diketahui hasilnya. ''Antibodi monoclonal tersebut kami beri nama sejak tahun 2009,'' tutur dia.
Selama ini Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran UGM telah melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang menderita panas atau demam di hari kedua, ketiga, dan keempat. Tapi, lanjut dia, sebetulnya sejak hari pertama demam, justru akan lebih bagus karena virus dengue paling banyak terlihat saat pasien terinfeksi. ''Yaitu selama dua hari sebelum panas sampai dua hari selama panas,'' jelas dia.
Biaya untuk mendeteksi virus dengue sangat murah sekitar Rp 25 ribu untuk sekali tes. Jadi, Titik menambahkan, dengan alat itu pasien yang dicurigai menderita demam berdarah tidak perlu menunggu panas tiga hari dulu baru dicek darahnya.
Tes tersebut sudah dilakukan sejak tahun 2009, tapi baru sebatas dari teman dekat dan keluarga di lingkungan Fakultas Kedokteran UGM. ''Kalau ada masyarakat umum yang mau tes di sini juga bisa, di hari kerja dari pukul 08.00-16.00 WIB,'' tandasnya.

0 komentar: